F3H2 - Guruh atau geledek atau orang jawa biasa menyebutnya dengan geluduk
adalah sebuah kata yang diperuntukkan untuk menggambarkan gelombang kejut
suara yang terjadi akibat pemanasan dan pemuaian udara yang sangat cepat pada
waktu dilalui oleh tangkapan kilat.
Penyebab
terjadinya guruh itu sendiri karena tangkapan/sambaran kilat
tersebut mengakibatkan udara berubah menjadi gas dengan bagian tertentu dari
partikel terionisasi (plasma) yang kemudian meledak.
Fenomena
alam ini terjadi pada waktu bersamaan dengan terjadinya petir. Meskipun sebenarnya terjadi secara bersamaan,
namun cahaya kilat akan terlihat terlebih dahulu daripada suara guruh. Hal ini
disebabkan, karena cahaya lebih cepat merambat daripada suara. Kecepatan cahaya
= 186.000 mil/299.338 km/detik, sedangan kecepatan suara = 700 mil/1.126 km/jam
(tergantung kelembapan, temperatur serta tekanan udara).
Teori Tentang Terjadinya Guruh
Teori
pertama yang ada dan dikemukakan oleh Aristoteles, seorang filsuf Yunani. Ia
mengemukakan, guruh disebabkan oleh awan yang bertabrakan. Penyebab terjadinya
guruh telah menjadi subjek spekulasi dan penelitiaan ilmiah pada abad ketiga
Masehi, kemudian muncul berbagai teori-teori lain mengenai terjadinya guruh.
Namun,
sekitar pada abad 20, diperoleh kesepakatan dari berbagai spekulasi ilmu pengetahuan
dan pendapat penelitian ilmiah, terjadinya guruh diakibatkan
gelombang kejut suara yang terjadi akibat pemanasan dan pemuaian udara yang
sangat cepat pada waktu dilalui oleh tangkapan kilat.
F3H2 - Media Informasi Tehnologi
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !